Oleh: Ust. Ade Asmari, M.Pd.I (DPS RS Sari Asih Grup)
Berdoa adalah ibadah yang sangat mulia dan merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, agar doa diterima oleh Allah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah penjelasan dari syarat-syarat tersebut:
1. Ikhlas (Q.S. Al-Bayyinah Ayat 5)
Keikhlasan adalah syarat utama agar doa diterima. Abdurrahman bin Yazid berkata, “Berapa banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan? Karena Allah tidak menerima doa kecuali yang ikhlas.”
Ketika berdoa, pastikan hati benar-benar tulus dan hanya berharap kepada Allah, bukan mengharapkan pujian atau kepentingan duniawi lainnya.
2. Tidak Berdoa untuk Dosa atau Memutuskan Silaturahmi
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang muslim berdoa dan tidak memohon sesuatu yang berdosa atau memutuskan kerabat, maka Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga hal: mengabulkan doanya, menundanya untuk simpanan di akhirat, atau menggantinya dengan menghilangkan keburukan yang semisalnya.”
(HR. Ahmad, 3/18)
Berdoa untuk sesuatu yang melanggar syariat atau merusak hubungan kekerabatan akan menjadi penghalang terkabulnya doa. Pastikan doa yang dipanjatkan baik dan membawa kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
3. Makanan dan Pakaian dari Sumber yang Halal
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda tentang seseorang yang berdoa:
“Seorang laki-laki yang lusuh karena lama bepergian mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabbi, ya Rabbi,’ namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dagingnya tumbuh dari yang haram. Maka, bagaimana doanya bisa terkabul?”
(HR. Muslim, 3/85-86)
Sumber rezeki yang haram, seperti hasil riba, suap, atau perjudian, menjadi penghalang terkabulnya doa. Pastikan makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan lainnya diperoleh dari rezeki yang halal dan bersih.
4. Tidak Tergesa-gesa Menunggu Terkabulnya Doa
Rasulullah SAW bersabda:
“Akan dikabulkan permintaan seseorang di antara kamu, selama dia tidak tergesa-gesa dengan berkata, ‘Saya telah berdoa tetapi belum dikabulkan.’”
(HR. Bukhari, Kitab Da’awaat, 7/153)
Bersikap tergesa-gesa menunjukkan kurangnya keyakinan terhadap kekuasaan Allah. Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan bahwa terkadang seseorang meninggalkan doa karena merasa bosan dan putus asa. Padahal, Allah SWT berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(Q.S. Ghafir: 60)
Doa pasti dikabulkan, tetapi bentuk pengkabulan itu bisa berbeda-beda: langsung dikabulkan, digantikan dengan kebaikan lain, atau disimpan sebagai pahala di akhirat.
5. Berdoa dengan Khusyu’ dan Keyakinan Penuh
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila kalian memohon kepada Allah, mohonlah dengan keyakinan bahwa doa akan dikabulkan. Karena Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”
(HR. Ahmad, 2/177)
Berdoa harus dilakukan dengan hati yang khusyu’, penuh keyakinan, dan fokus kepada Allah SWT. Jangan biarkan hati lalai atau ragu terhadap kemampuan Allah untuk mengabulkan doa.
Doa adalah sarana komunikasi antara hamba dan Tuhannya. Agar doa diterima, pastikan keikhlasan, jauhi perbuatan dosa, konsumsi rezeki yang halal, bersabar dalam menunggu pengabulan, dan berdoa dengan hati yang khusyu’. Insya Allah, doa kita akan diterima oleh Allah SWT dengan cara yang terbaik bagi kita.