LATEN, BERITALAGI. COM–Pentas musik jazz kini hadir dalam bentuk yang lebih berbeda dan tersaji unik di Klaten. Klaten Etno Jazz Sawah.
Acara Klaten Etno Jazz Sawah menjadi simbol kolaborasi yang memperkuat sinergi antara sektor kreatif dan pertanian serta mempromosikan keberlanjutan alam.
Jazz, yang sejak awal abad 20 berkembang dari komunitas agraris di Amerika, menyatukan orang-orang dalam kegembiraan bersama setelah hari-hari penuh kerja keras di ladang.
Di Klaten, jazz kembali ke akar-akarnya, di mana semangat kolektif dan improvisasi dalam musik mencerminkan kehidupan agraris yang penuh tantangan. Klaten Etno Jazz Sawah 2024 mengusung tema tersebut sebagai wujud gerakan budaya yang mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Acara ini akan dimulai pada pukul 12.00 WIB dan berlangsung hingga 17.30 WIB, menampilkan bintang tamu ternama seperti Trie Utami, Vertigong with Silir Wangi, Smara Tantra, Keroncong Jazz Lastarya,
Agus Setiawan Basuni, inisiator acara dan pendiri WartaJazz, menyampaikan bahwa Klaten Etno Jazz Sawah adalah upaya untuk menghubungkan berbagai stakeholder ekonomi kreatif dalam menciptakan peluang baru.
“Klaten, dengan terkenal akan Beras Delanggunya, kini menjadi pusat sinergi antara musik etno, jazz, dan pertanian,” ujarnya.
Juneadhi Mulyono, Lurah Desa Ponggok, yang dikenal karena inovasi wisata airnya, menekankan pentingnya kolaborasi dalam dunia yang penuh ketidakpastian. “Dengan bekerja bersama antara sektor wisata dan pertanian, kegiatan ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memperkaya budaya lokal,” kata Juneadhi.
Dari sisi pertanian, Yusuf Murdani, perwakilan dari Komunitas Petani Muda Klaten, menyatakan bahwa prinsip improvisasi dalam jazz sangat relevan dengan dunia pertanian. “Seperti halnya petani yang harus terus beradaptasi dengan cuaca dan pasar, musik jazz mengajarkan kita untuk selalu fleksibel dan kreatif dalam menghadapi tantangan,” jelas Yusuf.
Acara ini juga didukung oleh sektor lingkungan. Daniel Timbul, artpreneur dari Seroja Indonesia, berkomitmen untuk mengembangkan potensi desa melalui kelas seni berbasis material lokal yang ramah lingkungan.
Klaten Etno Jazz Sawah 2024 adalah kolaborasi antara WartaJazz, Komunitas Petani Muda Klaten, Desa Wisata Ponggok, Seroja Indonesia, dan Aqua, serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Klaten, Lestarilah Indonesia, dan Grand Tjokro Hotel.
Tiket masuk sebesar IDR 20.000,- sudah termasuk fasilitas berenang di Umbul Besuki dan merchandise beras, dapat dibeli melalui pemesanan di link s.id/etnojazz. Untuk informasi lebih lanjut, ikuti akun Instagram @etnojazzsawah. (san/*) # foto by etnojazzsawah