Hindari Diurut Ketika Cidera Olahraga, Bisa Tambah Parah

oleh -231 Dilihat
oleh
Cidera olahraga adalah hal yang umum terjadi, baik pada atlet profesional maupun masyarakat umum.
Cidera olahraga adalah hal yang umum terjadi, baik pada atlet profesional maupun masyarakat umum. foto : Wendy Wei
banner 468x60

BERITALAGI.COM — Cidera olahraga adalah hal yang umum terjadi, baik pada atlet profesional maupun masyarakat umum.

Namun, ada kepercayaan yang masih sering ditemui di masyarakat, yaitu bahwa cedera olahraga harus segera diurut agar cepat sembuh.

Sebenarnya, anggapan ini adalah mitos yang dapat membawa lebih banyak dampak buruk daripada manfaat, terutama jika dilakukan tanpa diagnosis yang tepat.

Kepercayaan bahwa cedera harus diurut berakar dari praktik tradisional yang menganggap pijatan dapat memperbaiki kerusakan pada tubuh. Banyak yang percaya bahwa pemijatan dapat mengembalikan posisi tulang, sendi, atau otot yang “keliru” akibat cedera.

Selain itu, pijatan sering kali memberikan efek relaksasi sementara, sehingga dianggap mampu mengurangi rasa sakit.

Tapi sebenarnya, pendekatan ini tidak selalu aman atau efektif, terutama pada tahap awal cedera, di mana tubuh masih dalam proses inflamasi.

Dijelaskan Dokter Spesialis Ortopedi RS Sari Asih Serang, dr Maulana Hasymi Hutabarat, Sp.OT, RS Sari Asih Serang, saat cedera olahraga, seperti keseleo, terkilir, atau robekan otot, biasanya melibatkan:

• Peradangan: Tubuh bereaksi dengan pembengkakan untuk melindungi area yang cedera.
• Robekan jaringan: Baik otot, ligamen, atau tendon dapat mengalami robekan sebagian atau total.
• Pendarahan kecil di jaringan: Memar dan bengkak sering terjadi karena pecahnya pembuluh darah.

Pemijatan pada kondisi ini justru dapat memperburuk peradangan, memperluas pendarahan jaringan, dan memperlambat pemulihan.

Mengurut cedera segera setelah terjadi bisa menimbulkan beberapa masalah serius, seperti:
1. Pembengkakan Memburuk: Peningkatan aliran darah akibat pijatan dapat memperparah pembengkakan.
2. Robekan Semakin Parah: Jika otot atau ligamen robek, tekanan dari pijatan dapat memperlebar kerusakan.
3. Kesalahan Penanganan: Mengurut tanpa diagnosis yang jelas bisa menunda perawatan medis yang lebih tepat, seperti imobilisasi atau terapi rehabilitasi.
4. Komplikasi Lebih Lanjut: Cedera yang melibatkan patah tulang atau dislokasi sendi bisa menjadi lebih parah jika ditekan atau dipijat.

“Jadi jika ada yang mengatakan cedera olahraga harus segera diurut itu mitos, karena hal itu tidak didukung sama ilmu medis modern. Sebaliknyamalah dapat memperburuk kondisi apalagi jika dilakukan pada waktu yang salah,” ujar dr Maulana Hasymi Hutabarat, Sp.OT.

Ada baiknya difahami terlebih dahulu jenis cedera yang terjadi sehingga bisa ditangani dengan langkah yang sesuai. Jika ada keraguan, berkonsultasi dengan tenaga medis adalah cara terbaik untuk memastikan pemulihan optimal. Semangat Olahraga.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.