KOTA TANGERANG, BERITALAGI.COM —Saat cuaca terik dan matahari menyengat, tubuh kita rentan terhadap berbagai risiko kesehatan, terutama jika terlalu lama berada di bawah sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai.
Cuaca panas ekstrem dapat memicu beberapa kondisi serius yang memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kebutuhan air tubuh akan meningkat karena kita kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat ketika cuaca terik.
Salah satu masalah kesehatan yang paling umum saat terpapar panas ekstrem adalah dehidrasi. Cuaca yang panas menyebabkan tubuh kehilangan cairan melalui keringat dalam jumlah yang cukup besar.
Jika cairan ini tidak segera digantikan, tubuh akan mengalami dehidrasi, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan air. Dehidrasi bisa memunculkan gejala seperti pusing, lemas, mulut kering, hingga detak jantung yang cepat.
Untuk menghindari dehidrasi, disarankan untuk meningkatkan asupan air sesuai dengan aktivitas dan suhu lingkungan dan minum air secara teratur, bahkan ketika tidak merasa haus.
Haus adalah tanda bahwa tubuh sudah mulai kekurangan cairan, jadi jangan menunggu sampai haus untuk minum. Selain itu, disarankan untuk menghindari minuman beralkohol atau berkafein, karena kedua jenis minuman ini dapat mempercepat proses dehidrasi.
Berikut jumlah air yang dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi saat cuaca terik :
Orang dewasa biasa (tanpa aktivitas fisik berat)
2,5 hingga 3 liter per hari, atau sekitar 8 hingga 10 gelas air. Pada cuaca terik, jumlah ini perlu ditingkatkan untuk menggantikan cairan yang hilang karena keringat.
Orang yang beraktivitas fisik di luar ruangan (seperti pekerja lapangan atau atlet)
Disarankan minum sekitar 0,5 hingga 1 liter air setiap jam selama aktivitas di bawah sinar matahari. Ini membantu menggantikan cairan yang hilang secara cepat melalui keringat.
Minuman elektrolit juga bisa digunakan untuk membantu menggantikan garam dan mineral yang hilang jika aktivitas berlangsung lama.
Saat cuaca terik, ada baiknya tidak menunggu hingga merasa haus. Rasa haus biasanya muncul saat tubuh sudah mulai mengalami dehidrasi ringan. Minum air secara berkala, bahkan jika tidak merasa haus, terutama saat berada di bawah sinar matahari langsung atau melakukan aktivitas fisik.