Obesitas dan Malnutrisi Ancam Anak Usia Dini, Dokter Anak Ingatkan Bahaya Gizi Tak Seimbang

oleh -41 Dilihat
oleh
Obesitas dan Malnutrisi Ancam Anak Usia Dini, Dokter Anak Ingatkan Bahaya Gizi Tak Seimbang
Obesitas dan Malnutrisi Ancam Anak Usia Dini, Dokter Anak Ingatkan Bahaya Gizi Tak Seimbang
banner 468x60

BERITALAGI.COM — Masalah gizi masih menjadi tantangan besar bagi tumbuh kembang anak-anak di Indonesia, terutama pada kelompok usia bawah tiga tahun (batita). Tak hanya kekurangan gizi, kelebihan asupan makanan yang tidak seimbang juga menjadi ancaman serius.

Dokter Spesialis Anak RS Sari Asih Sangiang, dr. Rahardi Mokhtar, Sp.A, mengingatkan bahwa obesitas dan malnutrisi merupakan dua sisi dari masalah gizi yang sama-sama perlu diwaspadai.

Menurut dr. Rahardi Mokhtar, Sp.A, keduanya menyebut bahwa persepsi masyarakat terhadap malnutrisi masih sering keliru. “Selama ini, malnutrisi identik dengan anak yang kurus kering karena kekurangan makanan. Padahal, anak yang gemuk juga bisa mengalami malnutrisi jika gizinya tidak seimbang dan melebihi kebutuhan tubuh,” ujarnya.

Dua Bentuk Malnutrisi

Disebutkan dr. Rahardi Mokhtar, Sp.A, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI membagi malnutrisi ke dalam dua kategori utama:
• Gizi kurang, seperti stunting (pendek), wasting (kurus), dan underweight (berat badan rendah).
• Gizi lebih, meliputi overweight dan obesitas.

Kondisi obesitas terjadi saat tubuh menyimpan lemak secara berlebihan, yang umumnya disebabkan oleh asupan kalori tinggi dan aktivitas fisik rendah. Berdasarkan data UNICEF tahun 2022, sekitar satu juta anak balita di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

“Anak yang tampak tembam memang terlihat lucu, tetapi kita perlu waspada jika berat badannya jauh melebihi kurva normal. Terlebih jika anak terlihat mudah lelah, tidak aktif bergerak, dan cenderung mengonsumsi makanan tinggi gula serta lemak,” jelas dr. Rahardi Mokhtar, Sp.A.

Dampak Jangka Panjang

Baik obesitas maupun malnutrisi gizi kurang memiliki dampak serius bagi tumbuh kembang anak. Obesitas meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan gangguan metabolik sejak dini.
Sementara itu, gizi kurang dapat menghambat perkembangan otak dan tubuh anak, bahkan berdampak permanen seperti stunting.

Sementara itu studi yang dipublikasikan The Lancet mencatat bahwa 45 persen kematian anak balita di dunia berkaitan langsung dengan malnutrisi, baik karena kekurangan maupun kelebihan gizi.

Penyebab dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Obesitas pada batita umumnya disebabkan oleh pola makan tidak seimbang, kebiasaan konsumsi makanan cepat saji, kurang gerak, dan faktor genetik. Tanda-tanda yang terlihat antara lain: berat badan berlebih, penumpukan lemak di pipi dan paha, serta kurangnya aktivitas fisik.

Di sisi lain, malnutrisi gizi kurang dapat disebabkan oleh pemberian ASI yang tidak optimal, MPASI yang tidak bergizi seimbang, infeksi berulang (seperti diare dan ISPA), serta faktor ekonomi dan lingkungan. Gejalanya meliputi berat dan tinggi badan di bawah standar, lesu, sering sakit, hingga keterlambatan perkembangan.

7 Langkah Menjaga Gizi Seimbang Anak

Dr. Rahardi Mokhtar, Sp.A, kemudian merekomendasikan tujuh tips sederhana untuk menjaga gizi seimbang pada batita:
1. Berikan ASI eksklusif selama 0–6 bulan
2. Kenalkan MPASI bergizi sejak usia 6 bulan
3. Ikuti sinyal lapar anak, hindari memaksa makan
4. Batasi konsumsi gula dan garam
5. Biasakan anak minum air putih, bukan minuman manis
6. Dorong anak untuk aktif bergerak
7. Pantau tumbuh kembang anak secara rutin melalui posyandu atau fasilitas kesehatan

Ajak Orang Tua Waspada Sejak Dini

“Anak dengan tubuh gemuk belum tentu berada dalam kondisi sehat, dan anak dengan tubuh kurus belum tentu mengalami kekurangan gizi. Yang penting adalah anak tumbuh sesuai grafik, aktif, dan ceria,” tegas dr. Rahardi.

Sebagai bagian dari upaya mendampingi para orang tua, RS Sari Asih Sangiang menyediakan layanan pemantauan tumbuh kembang anak, konsultasi gizi, serta edukasi tentang MPASI dan pola makan sehat, yang ditangani langsung oleh tenaga medis profesional.

Konsultasi Mudah di RS Sari Asih Sangiang

Untuk orang tua yang ingin memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal, konsultasi kini bisa dilakukan lebih mudah di Poli Anak RS Sari Asih Sangiang.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.