KABUPATEN TANGERANG, BERITALAGI.COM – Program Kewirausahaan Merdeka (WMK) resmi dibuka di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dengan dihadiri perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM. Acara Kick-Off WMK 2024 ini berlangsung di Lecture Theater UMN.
Wirausaha Merdeka, bagian dari Program Kampus Merdeka yang diinisiasi Kemendikbud Ristek, bertujuan mendorong inovasi dan mencetak pengusaha muda baru. Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Ir. Siti Azizah, MBA, menyatakan bahwa program ini tak hanya meningkatkan UMKM tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru yang produktif dan kompetitif secara global. Ia juga menekankan pentingnya riset dan penguasaan teknologi untuk mencetak wirausahawan berbasis riset.
Rektor UMN, Dr. Ninok Leksono, M.A., menyoroti pentingnya teknologi dalam mengembangkan UMKM dan berharap program ini dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
“UMN selama ini memberi perhatian yang besar terhadap perkembangan UMKM, dalam pendidikan sendiri UMN mengusung UKM dan teknologi,”ujarnya, Senin 7 Oktober 2024.
Ketua Program WMK, Gamaliel Alexander Emil Waney, S.T., MLA., mengatakan program ini akan membekali mahasiswa dengan keterampilan nyata dalam menghadapi tantangan bisnis.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III, Noviyanto, S.T., MMSI., berharap program ini mendorong mahasiswa menjadi kreatif dan inovatif.
“Saya harap program ini bisa memberi kesempatan mahasiswa untuk terus belajar tidak hanya teori tapi pengalaman di lapangan, selain itu mahasiswa bisa menjadi insan yang tangguh dan menjadi agen perubahan untuk menjawab masalah-masalah di masyarakat. Akademis dan industri adalah kunci keberhasilan dari program ini semoga kolab ini bisa terus berjalan dengan baik”, ucap Novi.
Acara juga diisi oleh talkshow dari Arsil Aliasar, Co-Founder Minang Kakao, yang berbagi pengalamannya membangun bisnis cokelat artisan berkelanjutan di Indonesia.
“Indonesia sudah banyak sekali coklat artisan tapi disini kita tidak hanya bersaing sesama pelaku bisnis coklat artisan tapi kami juga berkolaborasi untuk mencapai satu tujuan yakni mengembangkan coklat di Indonesia. Kami bekerjasama dengan petani-petani di Sumatera Barat untuk mengembangkan produk Minang Kakao”, tutur Arsil.
Pesan Arsil kepada peserta adalah mau untuk terus mencoba berkali-kali walaupun gagal karena itu adalah bagian dari proses dan harus melihat dari passion masing-masing peserta.
Tahun ini, 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mengikuti program WMK, yang fokus pada bidang kuliner, fashion, dan teknologi digital.