Film “Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu” Angkat Kisah Cinta Tak Biasa di Tengah Ketegangan 1998

oleh -387 Dilihat
oleh
Film "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu" Angkat Kisah Cinta Tak Biasa di Tengah Ketegangan 1998
Film "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu" Angkat Kisah Cinta Tak Biasa di Tengah Ketegangan 1998
banner 468x60

JAKARTA, BERITALAGI.COM – Sebuah kisah cinta tak biasa hadir di layar lebar, berjudul Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, sebuah drama romansa yang berlatar belakang ketegangan sosial-politik di Jogjakarta pada tahun 1998.

Film yang disutradarai oleh Kuntz Agus ini mengangkat tema perbedaan usia dalam percintaan, dengan seorang pria muda yang terjebak dalam pilihan antara dua wanita yang sama-sama mencintainya, sementara dunia di sekitarnya bergelora dengan perubahan.

Berdasarkan kumpulan kutipan dari buku karya Pidi Baiq, film ini mengisahkan perjalanan hidup Sadali (diperankan oleh Ajil Ditto), seorang pemuda asal Bukittinggi yang melanjutkan kuliah di ISI Jogjakarta.

Sadali telah dijodohkan dengan seorang gadis Minang melalui sistem ta’ruf, namun tak lama setelah tiba di Jogjakarta, ia bertemu dengan seorang janda yang lebih tua darinya, seorang pemilik galeri seni yang pintar dan mandiri.

Perasaan Sadali pada wanita tersebut berkembang tanpa disadari, dan ia terjebak dalam dilema cinta yang rumit.

Kuntz Agus, sang sutradara, menjelaskan karakter Sadali sebagai seorang seniman muda yang penuh idealisme dan kebebasan, namun juga memiliki banyak keresahan.

“Sadali hidupnya flamboyan, penuh energi, tapi dia juga sering diselimuti kebingungan. Karakter ini cocok dengan dinamika sosial yang terjadi pada masa itu, di mana pilihan hidup menjadi semakin berat,” jelas Kuntz Agus.

Dalam peran utama wanita, Adinia Wirasti berperan sebagai wanita yang lebih tua, janda beranak satu, pemilik galeri seni, yang juga menjadi tempat kos Sadali.

Kuntz Agus memilih Adinia karena kemampuannya dalam menampilkan sosok wanita yang emosional dan penuh dilema, baik dalam kehidupannya yang rumit pasca perceraian dengan suami bule, maupun dalam hubungannya dengan Sadali.

“Adinia sangat pas menjadi karakter ini. Dia bisa menggambarkan kedalaman perasaan seorang wanita yang berada di tengah kekacauan hidup,” tambahnya.

Film ini juga menggali lebih dalam tentang pencarian jati diri, kebingungan dan tantangan hidup Sadali dalam menghadapi dua wanita yang masing-masing menawarkan bentuk cinta yang berbeda.

Sementara Sadali merasa terpikat oleh wanita yang lebih tua, ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah terikat pada komitmen ta’ruf dengan wanita lain.

Naskah Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu ditulis oleh Titien Wattimena, yang bekerja sama dengan Pidi Baiq dalam mendalami karakter-karakter yang ada.

“Plot ceritanya menantang dan penuh kedalaman, namun tetap mudah diikuti. Saya sepaham dengan kekritisan Pidi Baiq dalam menggali tema-tema kehidupan yang relevan dan dekat dengan penonton,” ungkap Titien Wattimena.

Dengan produksi yang diproduseri oleh Raam Punjabi, film ini dijadwalkan untuk tayang di bioskop mulai 21 November 2024. Penonton akan disuguhi kisah cinta yang penuh dengan kebingungan dan pilihan hidup yang sulit, serta dinamika sosial yang terjadi pada masa ketegangan politik di Indonesia.

Tiga pemeran utama—Ajil Ditto sebagai Sadali, Adinia Wirasti sebagai wanita yang lebih tua, dan Hanggini—akan membawa penonton dalam perjalanan emosional yang memikat dan mengikat.

Akankah Sadali memilih untuk mengikuti cinta dari wanita yang lebih tua dan berpengalaman, atau ia akan bertahan dengan komitmennya yang telah dijodohkan? Bagaimana kelanjutan ceritanya, jawaban itu hanya bisa ditemukan di layar lebar, dalam Film “Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu”. (san/*) #foto: dok. mvp pictures

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.