Antisipasi Cacar Monyet, Dokter RS Sari Asih Sarankan Budaya Hidup Bersih

oleh -422 Dilihat
oleh
Antisipasi Cacar Monyet, Dokter RS Sari Asih Sarankan Budaya Hidup Bersih
Ilustrasi cacar monyet
banner 468x60

BERITALAGI.COM – Cacar monyet, atau monkeypox, adalah penyakit virus yang kini sedang mendapat perhatian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan penyakit virus lainnya, dampaknya tidak bisa diabaikan, terutama karena potensi penularannya yang cepat.

Cacar monyet, atau monkeypox, adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Penyakit ini awalnya ditemukan pada monyet pada tahun 1958, tetapi kasus pertama pada manusia tercatat di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

banner 336x280

Disebutkan Dokter RS Sari Asih IMC Bintaro (RS Sari Asih Group) dr Harry Leksono Adhiputro, cacar monyet mirip dengan cacar yang disebabkan oleh virus Variola, tetapi umumnya gejalanya lebih ringan.

Gejala cacar monyet termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang berkembang menjadi lesi atau bintik-bintik berisi cairan.

“Ruam ini biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya,” ujar dr Harry Leksono Adhiputro.

Sementara itu, dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Kulit RS IMC Bintaro (RS Sari Asih Group), dr. Diah Shinta Kartikasari, SpDVE, cacar monyet terutama menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti primata dan hewan pengerat.

“Virus dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan hewan, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi,” terang dr. Diah Shinta Kartikasari, SpDVE.

Pencegahan Cacar Monyet

Pencegahan cacar monyet memerlukan kombinasi tindakan pencegahan pribadi dan upaya kesehatan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

1. Menghindari kontak dengan hewan liar:
2. Jika harus menangani hewan, gunakan sarung tangan pelindung dan pakaian pelindung lainnya.
3. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
4. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.
5. Menggunakan alat pelindung diri (APD):
6. Vaksin cacar (smallpox vaccine) diketahui memberikan perlindungan yang efektif terhadap cacar monyet. Orang yang memiliki risiko tinggi terpapar, seperti tenaga kesehatan, mungkin disarankan untuk mendapatkan vaksin ini.
7. Orang yang terinfeksi cacar monyet harus diisolasi untuk mencegah penyebaran virus kepada orang lain.
8. Pendeteksian dini dan pelacakan kontak adalah kunci dalam mengendalikan penyebaran penyakit selama wabah.

Cacar monyet merupakan penyakit virus yang dapat menyebabkan gejala yang serius, meskipun umumnya lebih ringan dibandingkan dengan cacar biasa.

Penyebarannya yang bisa terjadi dari hewan ke manusia, serta antarmanusia, menekankan pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat.

“Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang disarankan, kita dapat membantu mengurangi risiko penularan dan melindungi kesehatan masyarakat secara lebih luas,” tutup dokter spesialis kulit di RS IMC Bintaro (RS Sari Asih Group) ini.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.