BERITALAGI.COM — Video terbaru Ghost Ranger Indonesia berjudul “Wayang Kulit Manusia” membawa penonton masuk ke dunia antara mitos dan realitas.
Dalam dokumentasi berdurasi panjang itu, tim menelusuri kisah seorang dalang yang diyakini membuat wayang dari kulit manusia untuk ritual pribadi, bukan pertunjukan publik.
Atmosfer spiritual dan dokumentasi lapangan membuat video ini terasa seperti film dokumenter mistis yang autentik. Wawancara dengan warga sekitar, suasana malam Jumat Kliwon, dan suara gamelan pelan menciptakan ketegangan yang terasa nyata.
Kajian budaya dari Maulida Afifa Tri Fahyani mencatat bahwa mitos ini adalah bentuk spiritualitas ekstrem: keinginan manusia untuk menyatukan diri dengan bayangannya.
“Wayang itu selalu dua sisi: terang dan gelap, doa dan dosa,” ujar Ki Bayu Adi Wicaksono, dalang muda asal Yogyakarta.
Fenomena ini membuktikan bahwa kisah tradisi bisa tampil segar di era digital. Ghost Ranger memadukan riset budaya, teknik dokumentasi, dan sinematografi untuk membangkitkan kisah lama menjadi tontonan baru.
Penonton memuji pendekatan realistis Ghost Ranger yang tidak menjadikan mistis sebagai hiburan kosong, melainkan ruang refleksi spiritual. Banyak komentar menyebutnya sebagai “film dokumenter paling jujur tentang budaya horor Indonesia.”
Kini, legenda Wayang Kulit Manusia bukan hanya cerita gelap di balik pertunjukan bayangan, tapi juga cermin hubungan manusia dengan ketakutan dan pencarian jati diri.
Melalui eksplorasi ini, Ghost Ranger membuka wacana baru tentang pertemuan antara horor, kepercayaan, dan eksistensi manusia di tengah modernitas.
Antara dokumentasi dan spiritualitas, film ini membuktikan bahwa budaya gelap bisa viral tanpa kehilangan maknanya — justru memperkuat posisi Indonesia sebagai negeri yang menyimpan ribuan kisah magis yang siap dihidupkan kembali. (san/*) #foto dok. ki geni seketi official





