1.350 Peserta Ikuti Seminar Internasional Keselamatan Penerbangan Basarnas

oleh -472 Dilihat
oleh
1.350 Peserta Ikuti Seminar Internasional Keselamatan Penerbangan Basarnas
1.350 Peserta Ikuti Seminar Internasional Keselamatan Penerbangan Basarnas
banner 468x60

KABUPATEN TANGERANG, BERITALGAI.COM – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas menggelar seminar Internasional terkait keselamatan penerbangan untuk meningkatkan pemahaman tentang tantangan ke depan mengenai Global Aeronautical Distress and Safety System (GADSS).

Seminar dengan topik ‘Future of Aviation Safety: Implementation Strategies for the Global Aeronautical Distrees and Safety System’ berkolaborasi dengan Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug.

banner 336x280

Seminar yang digelar secara hybrid ini dibuka oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo di Gedung Serba Guna PPI Curug, Kabupaten Tangerang pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Marsekal Madya TNI Kusworo mengatakan, seminar ini bertujuan untuk mengumpulkan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan,
pengalaman, dan solusi guna meningkatkan keselamatan penerbangan.

“Kegiatan ini kita lakukan sebagai misi hal-hal pencegahan atau mempercepat aksi/respon dalam penanganan keselamatan penerbangan khususnya dalam menangani kecelakaan pesawat,” kata Marsekal Madya TNI Kusworo.

Kusworo menuturkan, narasumber seminar dengan peserta sebanyak kurang lebih 1.350 ini berasal dari International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Australian Maritime Safety Authority (AMSA).

“Narasumber ini kita datangkan dari ICAO dan juga pihak AMSA yang memang di bidang keselamatan (penerbangan) yang relatif tadi sebagian narasumber memberikan suatu atensi bahwa ketentuan-ketentuan yang ada khususnya dalam kelengkapan pesawat yang ada akan ditindaklanjuti oleh kita serta dijadikan landasan untuk dilaporkan ke pimpinan lebih atas lagi,” ujarnya.

Dirinya berharap, seminar Internasional ini diikuti oleh seluruh stakeholder terkait, seperti operator bandara dan maskapai serta lembaga terkait.

“Dari kita tentunya dari hasil seminar ini kita akan memberikan satu laporan dan merespon karena ini sangat penting, karena selama ini hanya ELT (Emergency Locator Transmitter) atau sinyal emergency atau darurat saja, relatif. Kalaupun bisa tetapi akan lebih cepat lagi, karena memang sebagian negara sudah pakai sistem tersebut,” jelas Kusworo.

Kusworo menuturkan, seminar tersebut diikuti oleh negara anggota ICAO se-Asia Pasifik secara keseluruhan secara daring (dalam jaringan).

“Peserta offline sebanyak 350 dan luringnya itu ada sekitar 1.000 yang mengikuti. Ini luar biasa, karena akan memudahkan kita, ke depan khusunya akan menjadi perbaikan untuk penanganan pencarian dan pertolongan kecelakaan pesawat,” tuturnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.