BANDUNG, BERITALAGI.COM–Trio musisi asal Bandung, Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang, bersatu dalam kolaborasi unik untuk menafsirkan ulang lagu religi Sunda, “Tuturut Munding”.
Lagu yang dikenal dengan lirik sindirannya ini, kini hadir dengan aransemen musik yang menggabungkan berbagai genre, dari rock/metal hingga pop Sunda.
Proses kreatif kolaborasi ini melibatkan eksplorasi musikal yang mendalam, dengan sentuhan synthesizer, sinkopasi prog-rock, dan nuansa Timur Tengah.
Doel Sumbang, pencipta lagu asli, merasa puas dengan hasil kolaborasi ini, yang dianggapnya berhasil keluar dari pakem sebelumnya.
“Kolaborasi ini adalah bagian dari sejarah. Hasilnya jauh dari bayangan saya, tetapi keren! Esensi kolaborasi memang harus keluar dari pakem sebelumnya, dan mereka berhasil menciptakan sesuatu yang baru namun tetap menghormati orisinalitasnya”, ungkap Doel Sumbang, Minggu, 9 Maret 2025.
Lirik lagu yang menggambarkan orang yang ikut-ikutan tanpa berpikir matang, kini relevan dengan fenomena sosial di bulan Ramadan.
Kuburan, salah satu band yang terlibat, melihat lagu ini sebagai refleksi dari perilaku yang sering mereka temui di masyarakat.
“Kami sering melihat kelakuan seperti dalam liriknya. Tidak puasa, tapi saat buka malah makan paling banyak, padahal tidak ikut patungan. Pulangnya nebeng lagi, bikin geram saja, semoga lagu ini menjadi pengingat untuk lebih memaknai arti hidup dan membawa manfaat bagi semua”, Raka Auliantara dari Kuburan. .
Proyek ini berawal dari obrolan santai antara Koil dan Kuburan, yang kemudian berkembang menjadi kolaborasi lintas generasi dengan Doel Sumbang.
Lagu “Tuturut Munding” kini tersedia di berbagai platform musik digital, dan akan diperkenalkan dalam acara showcase di Bandung, sebelum tur Ramadan ke berbagai kota di Jawa Barat. (san/*) # foto dok. ig@bandkuburan
