BERITALAGI.COM — Suasana penuh nostalgia menyelimuti SMAK Penabur Harapan Indah, Bekasi, pada Sabtu (11/10/2025) malam. Grup musik pop legendaris Ada Band sukses mengguncang panggung sekolah dengan penampilan spesial yang membawa penonton kembali ke era 2000-an, masa ketika lagu-lagu mereka menjadi soundtrack kehidupan banyak orang.
Sorotan utama malam itu tentu datang dari sosok sang vokalis, Indra Sinaga, atau yang akrab disapa Naga. Dengan vokal khasnya yang penuh penghayatan, ia membuka konser mini tersebut dengan lagu Haruskah Ku Mati, diikuti Manusia Bodoh yang langsung membuat ribuan penonton bergemuruh.
Namun momen paling emosional terjadi saat Naga membawakan lagu legendaris Yang Terbaik Untukmu. Begitu bait “Tuhan, tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya” terdengar, suasana berubah haru. Penonton ikut bernyanyi sambil meneteskan air mata, seolah mengenang masa lalu yang penuh cerita.
“Ini bukan sekadar tampil, tapi pulang ke rumah,” ucap Naga di sela penampilannya, disambut sorakan hangat para siswa dan guru. Ia mengaku sangat terharu melihat antusiasme generasi muda yang tetap mengenal dan menyanyikan lagu-lagu Ada Band meski sudah dua dekade berlalu.
Lewat akun Instagram pribadinya, @ipesinaga, sang vokalis mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan luar biasa malam itu. “Grateful for all the energy and memories we shared tonight — you guys were amazing, SMAK Penabur Harapan Indah!” tulisnya. Unggahan itu langsung dibanjiri komentar positif dari rekan musisi dan penggemar yang memuji performa emosional Ada Band.
Bagi banyak penonton, penampilan Ada Band malam itu bukan sekadar hiburan, melainkan perjalanan waktu. Lirik-lirik puitis dan aransemen khas mereka yang romantis kembali menyentuh hati, mengingatkan pada masa ketika musik pop Indonesia begitu mendominasi ruang-ruang radio. Bahkan sejumlah siswa mengaku baru benar-benar memahami mengapa Ada Band disebut sebagai salah satu grup paling berpengaruh di era 2000-an.
Pihak sekolah pun menyebut kehadiran Ada Band menjadi momen istimewa yang mempertemukan dua generasi dalam satu ruang apresiasi musik. “Anak-anak bisa belajar menghargai musik berkualitas dari era sebelumnya, dan kami senang melihat semangat mereka menyatu lewat lagu-lagu Ada Band,” ujar salah satu panitia acara.
Penampilan tersebut juga menjadi bukti bahwa Ada Band masih memiliki magnet kuat di hati penikmat musik Indonesia. Meski telah melewati berbagai perubahan formasi dan zaman, lagu-lagu mereka tetap abadi, membawa nuansa cinta, kehilangan, dan harapan yang relevan di setiap masa.
Malam itu, ketika lampu panggung meredup dan lagu penutup Kau Auraku berkumandang, sorak sorai berubah menjadi nyanyian bersama. Penonton tak sekadar hadir — mereka ikut menjadi bagian dari kisah panjang perjalanan Ada Band yang tak pernah lekang oleh waktu. (san/*) #foto dok. ig@adabandofficial
